
Surveilans Ketat Cacar Monyet Dihentikan
BENGKALIS- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkalis telah menghentikan upaya surveilans ketat terhadap Cacar Monyet atau Monkeypox di sejumlah pelabuhan di daerah ini.Penghentian surveilans dilakukan menyusul karena tidak ada indikasi penyakit Cacar Monyet tersebut masuk ke Bengkalis dan kesimpulan tersebut juga didasari beberapa indikator. Yakni, tidak adanya peningkatan jumlah penderita di Singapura, tidak ada masyarakat Batam sebagai buffer area dari Singapura yang tertular. Dan dari laporan surveilans aktif oleh seluruh Puskesmas tidak ada pasien yang menunjukkan gejala Cacar Monyet.
“Upaya pengamatan terhadap kemungkinan masuknya penyakit menular melalui penumpang kapal tetap rutin dilaksanakan oleh KKP Wilker Bengkalis karena hal tersebut memang Tupoksi mereka dan kita menerima laporannya saja, untuk disikapi segera jika ada penumpang yang dicurigai sebagai suspect penyakit tertentu," ungkap Kepala Dinkes Kabupaten Bengkalis, dr. Ersan Saputra TH melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Alwizar, SKM, Selasa (11/6/19). Sebelumnya, informasi tentang penyakit Cacar Monyet di Singapura sempat menghebohkan masyarakat, tidak terkecuali masyarakat di Kabupaten Bengkalis.
Pemerintah Kabupaten Bengkalis, melalui Dinkes sempat melakukan beberapa upaya untuk mencegah masuknya penyakit tersebut di daerah ini.
Rapat koordinasi (Rakor) bersama PD terkait termasuk KSOP dan KKP Wilker Bengkalis dan Sei. Pakning, dilanjutkan dengan surveilans ketat terhadap penumpang kapal dari Batam dan Malaysia, juga terhadap crew Kapal Tanker di Pelabuhan Pertamina UP. II Sei Pakning.
Dari informasi yang disampaikan oleh Ministry Of Health Singapura (Menteri Kesehatan Singapura, red) tidak ada peningkatan jumlah penderita Cacar Monyet dari jumlah awal yang terpapar sebanyak 23 orang atau penularan terputus.***(rls)