Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis Mempunyai Misi Mewujudkan kondisi tempat belajar yang kondusif. Melaksanakan Pembelajaran berkarakter.

Selasa, 02 Desember 2025 12:21:41 Wib

Cegah Prilaku Beresiko, Gencarkan Sosialisasi Pencegahan pada Remaja

BENGKALIS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkalis terus memperkuat edukasi kesehatan remaja dengan menggandeng Dinas Pendidikan untuk melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah tingkat SMP dan SMA. Langkah ini dilakukan sebagai upaya pencegahan perilaku berisiko yang dapat berdampak pada kesehatan fisik maupun mental remaja.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Bengkalis, Ermanto, SKM, MKM melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Bengkalis, Irawadi, SKM, MPH menjelaskan bahwa masa remaja merupakan fase pencarian jati diri yang rentan dipengaruhi lingkungan pergaulan. Karena itu, pembinaan dan pengawasan dari orang tua, sekolah, serta masyarakat sangat dibutuhkan.

“Remaja perlu mengenal jati dirinya dengan baik dan memiliki pergaulan yang sehat. Jangan sampai salah bergaul, karena dapat mengarah pada perilaku negatif yang merugikan masa depan mereka,” kata Irawadi.

Ia menegaskan, edukasi bertujuan untuk mencegah berbagai perilaku seksual berisiko, termasuk hubungan di luar nikah, serta perilaku yang dapat memicu penularan penyakit menular seksual. Salah satu pesan yang ditegaskan dalam sosialisasi adalah pentingnya memahami konsekuensi dari setiap perbuatan.

“Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Jangan mencoba hal-hal yang berisiko seperti ‘bermain api’ dalam hubungan pergaulan,” tambahnya.

Menurutnya, faktor pergaulan, kurang pendampingan keluarga, hingga persoalan ekonomi sering menjadi pemicu remaja terlibat perilaku menyimpang. Karena itu, keluarga yang memiliki anak remaja, baik laki-laki maupun perempuan, diminta lebih peduli dan aktif mengawasi tumbuh kembang mereka.

“Kita ingin remaja kita menjadi generasi yang sehat, kuat, dan berprestasi. Semua pihak harus ambil peran,” tegas Irawadi.

Dinkes Bengkalis akan terus melakukan pendekatan persuasif dan edukatif ke sekolah-sekolah, serta mengajak guru dan orang tua untuk menciptakan lingkungan yang aman dan positif bagi tumbuh kembang remaja.***
Publikasi

Berita Lainnya