
Dinkes Ikuti Pencanangan Gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Riau
BENGKALIS- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis Ermanto SKM, MKM diwakili Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Irawadi, SKM, MKM mengikuti Pencanangan Gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting tingkat Provinsi Riau Tahun�2024 di Kabupaten Bengkalis, Kamis (13/6/24).Pencanangan gerakan tersebut di pusatkan di Posyandu Nenas I, Jalan Wonosari Barat, Desa Wonosari, Kecamatan Bengkalis.

Dihadiri Bupati Kasmarni diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, H Bustami HY didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Bengkalis Hj. Siti Aisyah.
Pada kesempatan tersebut H. Bustami memaparkan, bahwa untuk Gerakan Bulan Penimbangan Serentak se- Kabupaten Bengkalis sudah berjalan. Kegiatan tersebut merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Bengkalis mendukung gerakan intervensi serentak dan upaya percepatan penurunan stunting.

Dijelaskan Bustami, kegiatan ini tentunya tidak hanya sebatas melakukan pengukuran kepada sasaran calon pengantin (Catin), ibu hamil dan Balita secara menyeluruh dan melaporkan secara waktu ril, namun juga perlu upaya lebih lanjut yaitu intervensi pada sasaran yang beresiko stunting.
"Pemkab Bengkalis telah menyusun rumusan-rumusan kebijakan dan strategi penanganannya, salah satu yang sudah berjalan dan akan terus berlanjut yaitu dengan skema pemerintah desa menjadi bapak asuh anak stunting melalui anggaran bantuan keuangan khusus Bermasa Rp1 miliar satu desa, melalui program tersebut 1.454 balita stunting dengan keberhasilan 60,18 persen yaitu sebanyak 875 anak berubah status gizinya," ungkapnya.
Usai mengikuti pencanangan secara serentak Staf Ahli H. Bustami HY didampingi Ketua TP-PKK Hj. Siti Aisyah dan Kabid P2P Irawadi langsung meninjau kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting di Posyandu Nenas I Desa Wonosari.
Gerakan intervensi serentak pencegahan stunting ini dapat mendeteksi dini masalah gizi, memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran dan melakukan intervensi segera bagi sasaran yang memiliki masalah gizi serta meningkatkan kunjungan cakupan sasaran ke Posyandu.***